Hipnoterapis dapat menjadi tidak bertanggung jawab jika dilakukan oleh praktisi yang tidak berpengalaman atau tidak memiliki pelatihan yang memadai. Berikut adalah 11 aturan yang mesti diketahui oleh seorang hipnoterapis.
- Mengabaikan keselamatan klien: Hipnosis yang dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan klien, seperti melakukan hipnosis pada klien yang memiliki riwayat epilepsi atau gangguan kesehatan mental yang parah, dapat membahayakan kesehatan klien.
- Menggunakan sugesti yang tidak etis: Sugesti yang tidak etis, seperti memaksa klien untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai dan keyakinannya atau membuat klien merasa malu atau takut, dapat menyebabkan trauma atau kerusakan psikologis pada klien.
- Membuat klaim yang tidak benar: Praktisi hipnosis yang membuat klaim yang tidak benar tentang kemampuan atau hasil hipnosis dapat menyesatkan klien dan memperoleh keuntungan yang tidak wajar.
- Menggunakan hipnosis untuk tujuan yang tidak etis: Hipnosis dapat digunakan untuk membantu klien mengatasi masalah kesehatan mental atau fisik. Namun, jika praktisi hipnosis menggunakan teknik hipnosis untuk tujuan yang tidak etis, seperti mengontrol atau memanipulasi klien, hal ini dapat merugikan klien dan tidak bertanggung jawab.
- Menggunakan hipnosis sebagai pengganti pengobatan medis: Hipnosis dapat digunakan sebagai teknik terapeutik tambahan, namun tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis yang diperlukan.
- Tidak memperoleh persetujuan klien: Sebelum melakukan teknik hipnosis pada klien, praktisi harus memperoleh persetujuan dari klien dan menjelaskan prosedur serta tujuan hipnosis dengan jelas.
- Tidak memperhatikan kerahasiaan klien: Hipnosis merupakan pengalaman yang sangat pribadi, oleh karena itu praktisi hipnosis harus memperhatikan kerahasiaan klien dan menjaga privasi klien.
- Menggunakan teknik hipnosis tanpa lisensi atau izin: Praktisi hipnosis harus memiliki lisensi atau izin dari lembaga atau organisasi yang diakui, dan harus mengikuti standar etika dan protokol keamanan dalam menggunakan teknik hipnosis.
- Tidak melakukan evaluasi terhadap klien: Sebelum melakukan teknik hipnosis, praktisi harus melakukan evaluasi terhadap klien untuk mengetahui kondisi kesehatan dan masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Evaluasi ini sangat penting untuk menentukan teknik hipnosis yang tepat dan aman bagi klien.
- Menggunakan teknik hipnosis yang tidak terbukti efektif: Terdapat berbagai teknik hipnosis yang dapat digunakan dalam terapi hipnosis. Namun, tidak semua teknik hipnosis efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental atau fisik. Praktisi hipnosis harus menggunakan teknik hipnosis yang telah terbukti efektif dan didukung oleh bukti-bukti ilmiah.
- Tidak mengikuti pelatihan atau kursus hipnosis yang memadai: Hipnosis merupakan teknik terapeutik yang kompleks dan memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Praktisi hipnosis harus mengikuti pelatihan atau kursus hipnosis yang memadai untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan teknik hipnosis dengan aman dan efektif.
Oleh karena itu, praktisi hipnosis harus memahami prinsip-prinsip etika dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknik hipnosis. Praktisi harus memperhatikan keselamatan klien, menggunakan sugesti yang etis, tidak membuat klaim yang tidak benar, dan menggunakan teknik hipnosis hanya untuk tujuan yang sesuai dan etis.