You are currently viewing Mengatasi kepribadian yang konflik

Mengatasi kepribadian yang konflik

Dalam kehidupan masyarakat sering terjadi konflik antar keluarga dan lingkungan yang menyebabkan pengaruh dalam psikologi seseorang.

Disini metode yang sering kita lakukan yaitu Parts Therapy adalah metode terapi yang digunakan untuk mengatasi bagian-bagian kepribadian yang saling berkonflik. Dalam  mengatasi klien yang mengalami permasalahan seperti ini biasanya datang ke seorang terapis yang profesional.

Adapun  langkah-langkah dan teknik yang digunakan dalam Parts Therapy:

1. Menentukan tujuan terapi: Terapis dan klien bekerja sama untuk menentukan tujuan terapi yang spesifik. Tujuan ini biasanya berhubungan dengan mengatasi konflik internal yang menyebabkan masalah atau ketidakseimbangan.

2. Identifikasi bagian kepribadian yang saling berkonflik: Terapis membantu klien untuk mengidentifikasi dan memahami bagian kepribadian yang saling berkonflik, misalnya, bagian yang ingin melakukan sesuatu dan bagian yang melarangnya untuk melakukannya.

3. Pembuatan hubungan dengan setiap bagian: Terapis mengajak klien untuk membangun hubungan yang baik dengan setiap bagian kepribadian. Hal ini dilakukan dengan disosiasi, yaitu membantu klien untuk mengidentifikasi, memperhatikan, dan berkomunikasi dengan setiap bagian secara terpisah.

4. Mempertimbangkan alasan dan tujuan setiap bagian: Terapis membantu klien untuk memahami alasan dan tujuan di balik masing-masing bagian. Hal ini melibatkan pendekatan empiris-terampil, di mana klien diminta untuk mengobservasi, membahas, dan mengeksplorasi bagian-bagian tersebut.

5. Menerapkan teknik negosiasi: Terapis mengajak klien untuk melakukan negosiasi antara setiap bagian kepribadian. Tujuan dari negosiasi ini adalah mencapai kesepakatan yang memuaskan semua bagian dan mengatasi konflik yang ada.

6. Integrasi bagian-bagian kepribadian: Setelah adanya kesepakatan dari negosiasi, terapis membantu klien untuk mengintegrasikan setiap bagian kepribadian ke dalam satu kesatuan yang seimbang dan harmonis. Ini melibatkan visualisasi dan imajinasi, di mana klien membayangkan dirinya menjadi satu dengan bagian-bagian kepribadian tersebut.

7. Penguatan dan pemantapan: Setelah integrasi terjadi, terapis memberikan penguatan positif kepada klien dan mengajak klien untuk mencoba menggunakan kesatuan dan keseimbangan baru tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat melibatkan saran, latihan, atau tugas untuk dikerjakan oleh klien di luar sesi terapi.

Teknik-teknik yang sering digunakan dalam Parts Therapy antara lain:

– Metafore dan cerita: Terapis menggunakan cerita atau metafora untuk memvisualisasikan dan menjelaskan konsep-konsep yang abstrak atau kompleks kepada klien. Ini membantu klien untuk memahami konsep dan proses dalam terapi.

– Visualisasi dan imajinasi: Terapis mengajak klien untuk menggunakan imajinasi dan visualisasi untuk menggambarkan dan mengatasi konflik yang ada. Klien dapat membayangkan bagian-bagian kepribadian berinteraksi dan bekerja sama dalam konteks yang aman dan mendukung.

– Disosiasi: Teknik ini melibatkan memisahkan atau “memutus” diri dari bagian-bagian kepribadian yang saling berkonflik. Ini memungkinkan klien untuk lebih objektif dalam melihat dan memahami setiap bagian serta membuat keputusan yang lebih bijaksana dan seimbang.

– Negosiasi dan kompromi: Terapis membantu klien untuk melakukan negosiasi dan mencapai kesepakatan antara setiap bagian kepribadian. Ini melibatkan mendengarkan, mengerti, dan mempertimbangkan kepentingan dan tujuan setiap bagian secara adil.

Parts Therapy dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi konflik internal dan mencapai integrasi kepribadian yang seimbang. Namun, penting untuk diingat bahwa metode ini sebaiknya dilakukan oleh terapis yang berpengalaman dan terlatih dalam menggunakan teknik-teknik ini.